Langsung aja teman-teman baca ni info dari Suara Merdeka hehe.....( maaf copas ).
Banyak masyarakat Semarang yang belum mengetahui rupiah design baru yang dikeluarkan Bank Indonesia (BI). Tepat pada hari ini (31 Oktober 2011), pemerintah memang telah mengeluarkan beberapa uang kertas baru untuk meminimalisir pemalsuan uang.
Nurmaya (31), karyawan swasta di Semarang ini misalnya. Dia mengaku belum mengetahui uang-uang keluaran terbaru dari BI tersebut. Menurut dia, barangkali disebabkan kurangnya sosialisasi dari BI. "Meski uang kertas design lama masih bisa digunakan untuk bertransaksi, namun jika masyarakat tidak tau kan bisa kebingungan," kata dia.
Pengakuan senada dituturkan oleh Riyanti (50), seorang PNS di Semarang yang mengaku belum mengetahui langsung bentuk uang baru tersebut. "Saya beberapa waktu lalu sudah dengar, tetapi belum tau seperti apa bentuknya. Jika warga tidak tau, takutnya seperti pengalaman awal diluncurkannya uang kertas Rp 2000, banyak yang mengira jika itu uang mainan," ujarnya.
Seperti yang diberitakan, Senin (31/10) ini, BI secara resmi mengedarkan uang kertas baru dengan nominal Rp20.000, Rp50.000, dan Rp100.000. Kendati begitu, pecahan Rp20.000, Rp50.000, dan Rp100.000 yang lama masih bisa digunakan sebagai alat transaksi yang sah.
Upgrading uang kertas ini dilakukan dengan sistem keamanan yang diperkuat. Di antaranya, berupa adanya rainbow printing yang menimbulkan efek pelangi. Selain itu juga terdapat perubahan kode tuna netra.
Untuk pecahan Rp20.000 berupa dua buah empat persegi panjang yang kasat mata dan kasar jika diraba. Untuk pecahan Rp50.000 berupa dua buah segi tiga, sementara untuk pecahan Rp100.000 berupa dua buah lingkaran.
Selain itu, pada pecahan Rp100 ribu ditambahkan penulisan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, yang semula bertuliskan Majelis Permusyawaratan Rakyat. Serta tercantum juga tulisan Dewan Perwakilan Daerah dan Majelis Permusyawaratan Rakyat.
Sumber : http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news/2011/10/31/100554/Warga-Belum-Tahu-BI-Keluarkan-Uang-Baru